Tata Krama Berjalan Bersama Orang-Orang Besar
Bersama Pemateri :
Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Tata Krama Berjalan Bersama Orang-Orang Besar adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Al-Adabul Mufrad. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. pada Senin, 22 Rajab 1444 H / 13 Februari 2023 M.
Kajian Islam Tentang Tata Krama Berjalan Bersama Orang-Orang Besar
Kita sampai pada بَابُ كَيْفَ الْمَشْيُ مَعَ الْكُبَرَاءِ وَأَهْلِ الْفَضْلِ (Bab tentang tata krama berjalan bersama orang-orang besar dan orang-orang mulia).
Islam mengajarkan tentang bagaimana caranya kalau kita berjalan kaki bersama orang yang mulia. Tentang posisimu, apakah di depan di belakang, di samping kanan atau kiri?
Sebagian kita tidak tahu tentang adab meletakkan cangkir. Padahal sebaiknya meletakkan dengan pegangan cangkir berada di sebelah kanan orang yang hendak minum. Jangan diletakkan di kirinya karena itu akan merepotkannya ketika hendak minum.
Jadi ada adab. Tanpa adanya adab akan terlihat buruk dan tidak mengenakkan.
Dari Anas bin Malik ia berkata:
بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَخْلٍ لَنَا – نَخْلٍ لِأَبِي طَلْحَةَ – تَبَرَّزَ لِحَاجَتِهِ، وَبِلَالٌ يَمْشِي وَرَاءَهُ، يُكْرِمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَمْشِيَ إِلَى جَنْبِهِ، فَمَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرٍ فَقَامَ، حَتَّى تَمَّ إِلَيْهِ بِلَالٌ، فَقَالَ: «وَيْحَكَ يَا بِلَالُ، هَلْ تَسْمَعُ مَا أَسْمَعُ؟» قَالَ: مَا أَسْمَعُ شَيْئًا، فَقَالَ: «صَاحِبُ هَذَا الْقَبْرِ يُعَذَّبُ» ، فَوُجِدَ يَهُودِيًّا
“Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berada di kebun kurma milik kami (kebun Abu Thalhah) untuk buang hajat, dan Bilal berjalan di belakang Nabi untuk menghormatinya, dia tidak berjalan di samping Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melewati sebuah kuburan lalu beliau berhenti sampai Bilal sejajar dengan beliau. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: ‘Kesinilah wahai Bilal! apakah kamu mendengar apa yang aku dengar?’ Bilal menjawab, ‘Saya tidak mendengar apa-apa.’ Beliau berkata, ‘Yang dikubur di tempat ini sedang disiksa.’ Lalu diketahui bahwa orang tersebut adalah Yahudi.” (HR. Bukhari)
Ini caranya berjalan dengan orang yang lebih mulia. Berjalanlan di belakang dia. Kecuali orang itu meminta kita jalan di sampingnya.
Bagaimana penjelasan lengkap beserta faidah-faidah hadits ini? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52715-tata-krama-berjalan-bersama-orang-orang-besar/